Ini bukan sekedar jalan loh, ini dulu bekas tambak garam yang surut😼
Pada bulan Juni tepatnya, aku menutup akun wordpress dan keluar mengelola meidy kautsar. Mengapa? Banyak pelajaran yang akhirnya benar-benar aku implementasikan pada kejadian beberapa waktu lalu.
Hal itu dimulai ketika keputusanku mengikuti kegiatan mahad setiap weekend dan mejelis ta'lim di kotaku. Ada seorang tetangga dekatku, sebut saja Pak Man (bukan nama asli), Pak Man ini yang paling rajin menjadi imam di masjid komplekku, ketika aku mulai sering berjalan kaki melihat sunset sebelum maghrib, beliau sudah lebih dahulu sampai di Masjid. Tak lama, ketika Allah mulai 'mencariku' dan aku mulai menyadari kerinduanku, aku sering bertemu Pak Man di Masjid, tak lama karena beliau aku mengenal beberapa ustadz dan ustadzah, beliau sering mengajakku bakti sosial, MTQ hingga sekedar tahsin di ponpes desa-desa sekitar pendem kabupaten Malang. Hingga suatu hari keseriusanku untuk belajar Al-Quran bersama teman-teman yang yah... 100% tidak ku kenal sebelumnya. Awalnya begitu berat, memulai dari bangun sholat subuh, disusul hingga seorang teman mengajakku ke KUTUB (Komunitas Tahajud Berantai) hingga setoran hafalan Al-Quran.
Aku mulai meninggalkan banyak lingkungan, mulai dari organisasi intern, ekstern, termasuk beberapa jam mata kuliah.Tapi aku merasakan perbedaan yang banyak dari hal ini. Bahagia. Itu perasaan pertamaku. Hal kedua yang ku pelajari adalah istiqomah, dan itu tentunya lebih susah. Namun, selama banyak kawan-kawanku yang mengingatkanku, itu sudah menjadi nikmat tersendiri bagiku.
Hingga akhirnya, hafalan juz keduaku pasca juz 30 menjadi persoalan tersendiri. Merasa jauh tertinggal, disibukkan kegiatan di kampus, hingga praktek di lahan menjadikan banyak waktuku di mahad menjadi berkurang.
Tak mengapa, aku hanya perlu sedikit berkorban atas semua perasaan duniawiku, bagiku dunia hanya tempat kita mencari akhirat, jadi tak perlu risau kala dosen mencarimu dan kau berada di ta'lim :p hehehe. Aku membuka lembaran baru, membuka kisah baru dan semoga Allah senantiasa melindungi dan menyertai kita. Amin :D
Tahsin Quran, banyak ibu-ibu biasanya, artinya belajar tidak mengenal usia
Komentar
Posting Komentar