Langsung ke konten utama

Bandara ; Antara Pertemuan dan Perpisahan

Gambar terkait

Bandara : Antara Pertemuan dan Perpisahan



Selain dellay dan mendapatkan biskuit gratis dari Lion Air, hal menyebalkan yang ada di bandara adalah perpisahan. Baik bagi mereka yang merantau, yang meinggalkan kenangan baiknya atau berusaha hidup kembali ditempat lain. Seburuk-buruknya perpisahan adalah yang tidak dilakukan dengan kedamaian hati dan ke ikhlasan.

Baik sebuah kedamaian di hati untuk rela meninggalkan dan mencari penghidupan yang baik, disertai keikhlasan orang-orang yang kita tinggalkan, karena restu adalah doa penyelamat perjalananmu, Baik hanya sekedar sepatah ucapan selamat tinggal atau rangkaian doa dari umi atau abi.

Tapi ada juga penantian yang terjawab dari sebuah langkah kaki yang tiba di bandara, yaitu pertemuan. Melepaskan rindu dan hingar bingar senyuman yang menghiasi wajah, atau bahkan tangisan kebahagian. Karena sejatinya, pulang adalah jawaban terbaik dari segala masalah kita.
Termasuk pulang ke rahmatullah.

Untuk kita yang ingin berpulang kerumah, maka jangan jadikan kepulanganmu hanya sekedar kabar hadirnya dirimu yang sama saat berpisah, perubahan itu penting. Dari kaki mu yang berpijak saat ini, alirkanlah air yang deras baik itu ilmu atau kebahagiaan yang bisa kau alirkan hingga ketempat kepulanganmu.

Sampaikanlah yang baik, dan untuk kegagalan maafkan dia sebagai bentuk perjuangan yang tidak pernah sebaik harapan. Jadikan kepulanganmu adalah kebangkitan dari 'rumahmu'. Buat yang kau tinggalkan menjadi bangga akan perginya dirimu, dan menyambutmu dengan dekapan paling hangat yang akhirnya kamu rasakan setelah bertahun-tahun dirindukan.

Untuk kepergianmu bersama buku hijau dengan gambar lambang garuda, pergilah dengan membawa kebanggaan dari 'rumahmu', kau boleh berganti lingkungan, tapi tidak denganmu. Tetaplah menjadi anak kampung yang rendah diri, dari pada harus menjadi singa yang tinggal di kebun binatang. Pergilah dengan sebanyak-banyaknya restu, karena itu penyelamatmu, kala engkau sendirian di perantauan. Pergilah dengan kelapangan hati dan niat yang engkau libatkan Tuhanmu dan impian-impianmu itu. Agar setiap kesulitan yang nanti menerjangmu, engkau masih punya dua hal Penciptamu dan impianmu yang tidak akan pernah padam.

Selamat datang dibandara, tempat perpisahan dan pertemuan yang sudah jutaan manusia tunggu. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi Jodoh

Fahri: “Sebelum aku ke sini, cuma ada dua hal yg bikin aku kagum sama Mesir. yaitu al-Azhar dan sungai Nil. Karena tanpa sungai Nil, nggak ada Mesir dan nggak ada al-Azhar.” Maria: “Aku juga suka sungai Nil, kalau nggak ada sungai Nil pasti nggak ada Mesir nggak ada peradaban, yang ada hanya gurun pasir. Kamu percaya jodoh, Fahri?” Fahri: “Ya, setiap orang memiliki….” Maria: “… jodohnya masing-masing. Itu yang sering kamu bilang. Aku rasa sungai Nil dan Mesir, itu jodoh. Senang ya kalau kita bisa bertemu dengan jodoh yang diberikan Tuhan dari langit.” Fahri: Bukan dari langit Maria, tapi dari hati. Dekat sekali. Kutipan dialog tersebut diambil dari film Indonesia yang hits kala itu. Sebagai perempuan yang tidak mudah baper (serius 🤣) momen tersebut adalah momen bagaimana 'menjelaskan persepsi diantara perbedaan berpendapat' mengenai filosofi jodoh. Dikalangan kita juga pasti memiliki persepsi sendiri. Ada yang menikah karena cinta, ada yang menikah lalu jatu

Belajar dari Aisyah RA : Karena Cantik Tak Cukup

WANITA, dialah salah satu manusia yang memiliki peranan penting dalam membentuk generasi-generasi umat. Menilik kembali kepada sejarah masa lalu, di mana banyak para wanita-wanita hebat yang diabadikan namanya dalam sejarah serta menjadi panutan bagi umat Islam secara umum dan wanita secara khusus. Salah satu contoh  the   great   of   women yang namanya tetap harum sepanjang sejarah yaitu Siti Aisyah binti Abu Bakr Ash-Shiddiq. Siti Aisyah binti Abu Bakr Ash-Shiddiq lahir dari keluarga yang luhur dan terhormat. Ayahnya Abu Bakr r.a merupakan  shahabat  Nabi saw. yang selalu mendampingi dakwah Rasulullah saw. dan tidak segan-segannya menginfakkan harta bendanya untuk kepentingan islam. Ibunya bernama Ummu Ruman. Aisyah merupakan seorang wanita yang cerdas lagi baik akhlaknya, selain itu Aisyah juga dikenal kecerdasannya terhadap ilmu fiqih maupun pada ilmu kesehatan. Bercermin dari panutan kita semua yakni Aisyah, jauh berbeda dengan realita wanita pada saat ini. Tolak ukur seo